aku rasa, setiap orang pasti memiliki yah, yang namanya kontak pandora? kotak yang gak pengen disentuh sama sekali (apalagi untuk berulangkali dibuka dan dilihat isinya). hmm, apakah beberapa cerita masa lalu pun menjadi bagian darinya? mungkin... bisa jadi banyak orang menganggapnya demikian. menyimpan dan mengubur masa lalu- apapun wujudnya itu dalam satu kotak pandora yang ingin dienyahkan tak lagi akan disentuhnya.
tapi benarkah demikian perlakuan yang sebaiknya terhadap masa lalu?
ataukah ada pilihan lain yang lebih bisa diterima dengan hati yang lega?
berkompromi dengan masa lalu untuk menjadi pendukung atas perdamaian yang tengah dilakukan oleh diri kita dengan diri sendiri. bagaimana? sesederhana itukah? hm, cara sederhana yang pasti memiliki lika-liku kelakukan dan sikap yang rumit dengan segala aspek di sekitarnya. lalu bagaimana bila masa lalu- atau ornamen di dalam masa lalu, yang datang menghampiri kita? berulang kali? terus menerus? bahkan dalam ketidaksengajaan yang sepertinya susah dimengerti oleh hati apalagi daya nalar kita? ketika dia menyapa... ketika dia kembali terpaut dengan kita... dan menjadikan kita pelan-pelan menyadari bahwa masa lalu tak akan pernah bisa terhapus?? dan bagaimana jika dia menawarkan sesuatu yang manis, lebih menggiurkan dibanding sebelumnya?
ah, mungkin karena seringkali masa lalu itu bersebarangan jalan dengan kekinian- meski tentu saja masa lalu menjadi pengisi atas masa yang tengah berlaku... maka terkadang dia menjadi seperti kotak pandora...
sepertinya tak ada yang bisa dilakukan, karena mustahil kita mampu mengenyahkan masa lalu. bukankah saat ini yang sekarang ada pun akan menjadi masa lalu dikemudian hari? ya, semuanya menjadi tampak lebih jelas bukan? bahwa semuanya saling bertautan... saling membawa... saling menghubungkan...
maka ada baiknya untuk tetap bersikap ramah dan sewajarnya dalam merawat kotak pandora- masa lalu kita itu...
dengan hati yang ikhlas dan legowo tentu saja...
memilah dan memilih... meyakinkan bahwa saat inilah yang perlu untuk lebih dimaknai... :)
menjadikan masa lalu bukan sebagai pembunuh kekinian dan masa depan...
kategori :
menu macam-macam
tapi benarkah demikian perlakuan yang sebaiknya terhadap masa lalu?
ataukah ada pilihan lain yang lebih bisa diterima dengan hati yang lega?
berkompromi dengan masa lalu untuk menjadi pendukung atas perdamaian yang tengah dilakukan oleh diri kita dengan diri sendiri. bagaimana? sesederhana itukah? hm, cara sederhana yang pasti memiliki lika-liku kelakukan dan sikap yang rumit dengan segala aspek di sekitarnya. lalu bagaimana bila masa lalu- atau ornamen di dalam masa lalu, yang datang menghampiri kita? berulang kali? terus menerus? bahkan dalam ketidaksengajaan yang sepertinya susah dimengerti oleh hati apalagi daya nalar kita? ketika dia menyapa... ketika dia kembali terpaut dengan kita... dan menjadikan kita pelan-pelan menyadari bahwa masa lalu tak akan pernah bisa terhapus?? dan bagaimana jika dia menawarkan sesuatu yang manis, lebih menggiurkan dibanding sebelumnya?
ah, mungkin karena seringkali masa lalu itu bersebarangan jalan dengan kekinian- meski tentu saja masa lalu menjadi pengisi atas masa yang tengah berlaku... maka terkadang dia menjadi seperti kotak pandora...
sepertinya tak ada yang bisa dilakukan, karena mustahil kita mampu mengenyahkan masa lalu. bukankah saat ini yang sekarang ada pun akan menjadi masa lalu dikemudian hari? ya, semuanya menjadi tampak lebih jelas bukan? bahwa semuanya saling bertautan... saling membawa... saling menghubungkan...
maka ada baiknya untuk tetap bersikap ramah dan sewajarnya dalam merawat kotak pandora- masa lalu kita itu...
dengan hati yang ikhlas dan legowo tentu saja...
memilah dan memilih... meyakinkan bahwa saat inilah yang perlu untuk lebih dimaknai... :)
menjadikan masa lalu bukan sebagai pembunuh kekinian dan masa depan...
